Pengertian Dialek dan Contohnya
Perkembangan bahasa suatu suku bangsa, terutama suku bangsa yang besar dan terdiri atas beberapa juta pengujar senantiasa terjadi variasi-va...
https://mbahkarno.blogspot.com/2013/10/pengertian-dialek-dan-contohnya.html
Perkembangan bahasa suatu suku bangsa, terutama suku bangsa yang besar dan terdiri atas beberapa juta pengujar senantiasa terjadi variasi-variasi karena adanya perbedaan daerah geografi atau karena adanya perbedaan lapisan dan lingkungan sosialnya. Misalnya, dalam bahasa Jawa, bahasa orang Jawa di Purwokerto, Tegal, Surakarta, atau Surabaya, masing-masing memiliki dialek yang berbeda. Perbedaan bahasa Jawa yang ditentukan oleh lapisan sosial dalam masyarakat Jawa juga sangat mencolok. Bahasa Jawa yang digunakan orang di daerah pedesaan jauh berbeda dengan bahasa yang dipakai di kalangan lapisan pegawai (priyayi) dan keduanya pun berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam keraton-keraton di Jawa Tengah.
Perbedaan bahasa berdasarkan lapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan disebut tingkat sosial bahasa. Walaupun tidak seekstrem bahasa Jawa, namun perbedaan bahasa berdasarkan tingkat sosial sering terjadi. Oleh karena itu, terdapat perbedaan yang umum antara kelompok masyarakat bahasa satu dengan kelompok lainnya dalam bahasa suatu suku bangsa. Perbedaan ragam bahasa dalam satu bahasa suatu suku bangsa tersebut disebut dialek. Dialek adalah variasi bahasa yang berbeda menurut pemakai bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu atau kurun waktu tertentu.
Dialek suatu daerah bisa diketahui berdasarkan tata bunyinya. Bahasa Indonesia yang diucapkan dalam dialek orang Tapanuli dapat dikenali karena tekanan katanya yang sangat jelas. Bahasa Indonesia dialek Bali dan Jawa dapat dikenali pada pelafalan bunyi t dan d. Ciriciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda-beda. Perbedaan kosakata dan variasi gramatikal tidak terlalu jelas. Perbedaan ragam dialek tersebut berkaitan dengan bahasa ibu penutur bahasa. Oleh karena itu, dalam penggunaan bahasa terdapat perbedaan dialek seperti bahasa Jawa yang dipergunakan oleh orang-orang di Pekalongan dan Tegal berbeda dengan bahasa Jawa yang dipergunakan di Solo atau Yogyakarta. Demikian pula dialek bahasa Jawa yang dipergunakan oleh orang-orang di Madiun atau Surabaya berbeda dengan bahasa Jawa yang dipergunakan oleh orangorang di Banyumas. Akan tetapi, perbedaan dialek tersebut secara umum masih berlangsung dalam rumpun bahasa Jawa. Di Indonesia terdapat beratus-ratus dialek yang tersebar di berbagai daerah. Misalnya, dialek bahasa Indonesia Betawi, dialek Melayu Medan, Melayu Ambon, Melayu Palembang, dialek Batak Toba, Batak Karo, dialek bahasa Jawa Cirebon, bahasa Jawa Tegal, bahasa Jawa Solo, bahasa Jawa Semarang, bahasa Jawa Yogyakarta, dan bahasa Jawa Surabaya.
Disalin dari Buku Sekolah Elektronik Antropologi (Siany L, dan Atiek Catur B)
Perbedaan bahasa berdasarkan lapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan disebut tingkat sosial bahasa. Walaupun tidak seekstrem bahasa Jawa, namun perbedaan bahasa berdasarkan tingkat sosial sering terjadi. Oleh karena itu, terdapat perbedaan yang umum antara kelompok masyarakat bahasa satu dengan kelompok lainnya dalam bahasa suatu suku bangsa. Perbedaan ragam bahasa dalam satu bahasa suatu suku bangsa tersebut disebut dialek. Dialek adalah variasi bahasa yang berbeda menurut pemakai bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu atau kurun waktu tertentu.
Dialek suatu daerah bisa diketahui berdasarkan tata bunyinya. Bahasa Indonesia yang diucapkan dalam dialek orang Tapanuli dapat dikenali karena tekanan katanya yang sangat jelas. Bahasa Indonesia dialek Bali dan Jawa dapat dikenali pada pelafalan bunyi t dan d. Ciriciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda-beda. Perbedaan kosakata dan variasi gramatikal tidak terlalu jelas. Perbedaan ragam dialek tersebut berkaitan dengan bahasa ibu penutur bahasa. Oleh karena itu, dalam penggunaan bahasa terdapat perbedaan dialek seperti bahasa Jawa yang dipergunakan oleh orang-orang di Pekalongan dan Tegal berbeda dengan bahasa Jawa yang dipergunakan di Solo atau Yogyakarta. Demikian pula dialek bahasa Jawa yang dipergunakan oleh orang-orang di Madiun atau Surabaya berbeda dengan bahasa Jawa yang dipergunakan oleh orangorang di Banyumas. Akan tetapi, perbedaan dialek tersebut secara umum masih berlangsung dalam rumpun bahasa Jawa. Di Indonesia terdapat beratus-ratus dialek yang tersebar di berbagai daerah. Misalnya, dialek bahasa Indonesia Betawi, dialek Melayu Medan, Melayu Ambon, Melayu Palembang, dialek Batak Toba, Batak Karo, dialek bahasa Jawa Cirebon, bahasa Jawa Tegal, bahasa Jawa Solo, bahasa Jawa Semarang, bahasa Jawa Yogyakarta, dan bahasa Jawa Surabaya.
Disalin dari Buku Sekolah Elektronik Antropologi (Siany L, dan Atiek Catur B)