Pembagian iklim menurut beberapa ahli klimatologi.
PEMBAGIAN IKLIM MENURUT BEBERAPA AHLI KLIMATOLOGI a. Wladimir Koppen Wladimir Koppen adalah seorang ahli klimatologi dari Austria. Ia membag...
https://mbahkarno.blogspot.com/2012/07/pembagian-iklim-menurut-beberapa-ahli.html
PEMBAGIAN IKLIM MENURUT BEBERAPA AHLI KLIMATOLOGI
a. Wladimir Koppen
Wladimir Koppen adalah seorang ahli klimatologi dari Austria. Ia membagi iklim atas dasar rata-rata suhu udara dan curah hujan bulanan dan tahunan. Koppen berpendapat bahwa suatu iklim termasuk basah atau kering ditentukan oleh indeks hujan.
Klasifikasi iklim menurut Koppen dapat diperinci sebagai berikut.
Schmidt-Ferguson membagi kriteria iklimnya sebagai berikut:
c. Oldeman
Oldeman membagi kriteria iklim dengan pedoman jumlah bulan basah secara berurutan sebagai berikut:
a. Wladimir Koppen
Wladimir Koppen adalah seorang ahli klimatologi dari Austria. Ia membagi iklim atas dasar rata-rata suhu udara dan curah hujan bulanan dan tahunan. Koppen berpendapat bahwa suatu iklim termasuk basah atau kering ditentukan oleh indeks hujan.
Klasifikasi iklim menurut Koppen dapat diperinci sebagai berikut.
- Iklim A (tropis), yaitu daerah bersuhu 18oC untuk bulan terdingin.
- Iklim B (tundra dan kutub), yaitu daerah bersuhu 10oC untuk bulan terpanas.
- Iklim C dan D (sedang), iklim C menempati pinggiran benua yang dipengaruhi iklim laut sehingga disebut iklim sedang hangat. Iklim D menempati pedalaman benua sehingga dinamakan iklim salju atau boreal. Adapun batas antara iklm C dan D pada daerah bersuhu 3oC untuk bulan terdingin.
- Iklim hujan tropis meliputi beberapa daerah yang bercurah hujan tinggi. Daerah yang bercurah hujan tinggi terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
- Iklim sabana meliputi daerah Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.
- Iklim laut basah meliputi hampir seluruh kepulauan Indonesia terutama Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
- Iklim salju abadi terdapat di puncak Pegunungan Jaya Wijaya.
Schmidt-Ferguson membagi kriteria iklimnya sebagai berikut:
- Bulan basah, artinya suatu daerah yang dalam satu tahun curah hujannya lebih dari 100 mm/bulan.
- Bulan lembap, artinya suatu daerah yang dalam satu tahun curah hujannya 60 sampai dengan 100mm/bulan.
- Bulan kering, artinya suatu daerah yang dalam satu tahun memiliki curah hujan kurang dari 60mm/bulan.
c. Oldeman
Oldeman membagi kriteria iklim dengan pedoman jumlah bulan basah secara berurutan sebagai berikut:
- Bulan basah, artinya suatu daerah dalam satu tahun memiliki curah hujan lebih dari 200mm/bulan.
- Bulan lembap, artinya suatu daerah dalam satu tahun memiliki curah hujan antara 100 sampai dengan 200mm/bulan.
- Bulan kering, artinya suatu daerah dalam satu tahun memiliki curah hujan kurang dari 100mm/bulan.
- Iklim A jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut lebih dari 9 bulan.
- Iklim B jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut antara 7-9 bulan.
- Iklim C jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut antara 5-6 bulan.
- Iklim D jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut antara 3-4 bulan.
- Iklim E jika jumlah bulan basah suatu daerah secara berturut-turut kurang dari 3 bulan.